Isnin, 5 Oktober 2009


Tanganmu sibuk sepanjang hari
Ibu tak punya banyak waktu luang
Bila ku ajak kau bermain
Engkau menjawab “Ibu tidak sempat, Nak”
Engkau mencuci baju, menjahit, memasak,
Semua untuk Aku…
Tetapi kala aku tunjukkan buku ceritaku
Engkau menjawab “Sebentar Sayang…”
Di malam hari engkau tidurkan aku
Engkau dengarkan do’aku..
Engkau padamkan lampu
Lalu berjingkat meninggalkanku
Kalau saja engkau tinggal barang satu menit lagi..
Sebab hidup itu singkat, Tahun-tahun bagai berlari
Bocah cilik tumbuh begitu cepat
Aku tidak lagi berada di sisi Ibu
Membisikkan rahasia-rahasia kecilku
Buku-buku dongengku entah di mana
Takkan ada lagi ajakan bermain
Tak ada lagi cium Selamat Malam
Tak kudengar lagi do’amu
Semua itu milik masa lalu
Tanganmu dahulu sibuk sekarang diam
Hari-hari terasa panjang membentang
Kalau saja aku bisa kembali ke masa lalu
Menyambutmu hangat di sisiku
Memberiku waktu dari hatimu

Ahad, 4 Oktober 2009


Ya Rabb, kini aku berada di sisi-Mu
Aku dating dengan mata menangis
Kudatang dengan rintihan, kegelisahan, dan kesedihan
Tlah kuperbuat banyak kejahatan dan dosa
Sehingga jadilah aku sang pendosa
Di sisi-Mu-lah sekarang, hai Sang Mahadiraja
Aku datang dengan penuh penyesalan
Hati ini sudah dipenuhi kesalahan
Aku sangat malu saat menerima soalan
Bagaikan burung yang terikat sayapnya
Aku datang sambil jatuh bangun Wajahku merunduk ke tanah
Aku datang dengan pandangan sembab
Wahai penguasa alam, lihatlah
Aku datang dengan hati terbakar



___________________________________________________________




Ya Allah, hariku gelap, perbuatanku salah
Ya Allah, akulah pendosa dan bermasalah
Ya Allah, maafkanlah hamba-Mu ini
Ampunilah hamba-Mu yang malu ini
Meski kejahatan segunung dosa
Di sisi ampunan-Mu, lebih kecil dari biji gandum
Ya Allah, dengan kebenaran empat belas manusia suci
Jangan Kau masukkan daku ke dalam neraka-Mu
Aku yang kebingungan, sedih, dan merintih
Berharap pada-Mu, hai Yang Mahahidup lagi Mahasuci
Aku Mohon pada-mu, sebuah hati yang menangis dan letih
Karna tempat-Mu di hati yang hancur.



_________________________________________________________




Ya Allah, lindungi mereka yang tak punya perlindungan
Tataplah mereka yang keletihan
Betapa sedikit peminta yang beroleh perhatian si sultan
Banyaknya kebutuhan membuatku gelisah
Saksikanlah kegelisahanku, Wahai Tuhan
Ya Allah, kusandarkan diriku pada kasih sayang-Mu
Karna tiada yang layak disandar selain kasih sayang-Mu
Bimbinglah hati yang gundah-gulana
Karna hati tanpa pembimbing kan jatuh dalam sumur
Kepala menempel ke tanah rumah-Mu
Sambil meminta, butuh, dan menghatur ampunan
Tlah datang pada-Mu tawanan yang pemalu lagi pendosa
Sambil berharap kasih sayang dan ampunan-Mu
Seorang pengemis dengan tangis penyesalan
Menjadi tak berguna karna beban dosa
Kugapai tangan Yang Maha Pengampun
Agar Dia anugrahkan sesuatu yang istimewa








Masih kulihat jelaga dimatamu,
Jernih menawarkan tulus dalam sebuah jabat tangan
Lalu terukirlah kisah persahabatan dalam diary bernama hati

Kawan,
Masih kungingat cengkrama yang melantun dari bibir-bibir kita
ketika bulan tawarkan redup,
Ketika mentari tawarkan terik,

ketika langit tawarkan aneka warna
ketika burung tawarkan nyanyian seindah sorga jiwa
hingga memory kita terlarut dan enggan berpaling

hingga hari ini
masih kulihat jelaga itu di matamu
masih sejernih ketika dulu kita berjabat tangan
tapi kita mesti pulang
bukankah dedauan masih hijau serupa gejolak kita?

diary kita tak kan lusuh karena perpisahan bukanlah akhir memory,
tapi pintu menuju ruang bernama cita-cita
ketika aku haus cinta,
kan kuteguk kasih dari memory dalam jelaga persahabatanmu


wajah sahabat yang ku rindui

Ahad, 27 September 2009

Fajar menyingsing di pagi hari,
Menerangi seluruh pelusuk bumi.
Kerap ku terfikir seorang diri,
Apakah tujuan terciptanya diri ini?

Hidup di dunia hanyalah sementara,
Akhirat jua kekal selamanya.
Ku susun sepuluh jari, berdoa seraya,
Tiadakah lagi kedamaian di dunia?

Pasang surut silih berganti,
Patah tumbuh hilang berganti.
Kami insan tiada upaya diri,
Ya Allah ku akui, lemahnya diri ku ini.

Berkumandang azan bertalu-talu,
Di pagi yang dingin penuh syahdu.
Aku berdiri menyambut seruan Mu,
Mengharapkan keredhaan tulus daripada Mu

Ya Allah ya tuhanku,
Hatiku risau tiada terperi.
Ku menadahkan tangan bedoa kepadamu,
Di manakah tempatku ku di akhirat nanti?

Hari demi hari terus berlalu,
Memamah zaman yang kini semakin rapu.
Alangkah indahnya jika ku dapat tatap wajahmu
Ya Rasulullah, aku rindu kepadamu!

Kitab suci Allah sebuah mukjizat
Tibanya hisab engkaulah pemberi syafa’at
Ingin ku bertemu dengan mu nanti di akhirat
Pimpinlah tanganku melalui titian Sirat!

Ya Allah ku rindukan SyurgaMu,
Ya Rasul ku rindukan Syafa'atmu.
Ampunkanlah segala dosa-dosa ku,
Terimalah aku sebagai ummatmu.

Berlinang air mata membasahi pipi,
BerTahajjud seorang di malam yang sepi.
Tunjukkan aku jalan yang diredhai,
Supaya tenang ketika dicabut nyawaku nanti.

Ya Allah maafkan aku akan keterlaluan diriku,
Segala keterlanjuran berpunca dari kesilapan ku.
Kini ku ingin mendekatkan diri kepada Mu
Supaya dapat ku jejak taman Syurga Mu

Warkah ini hanya cebisan kehidupanku,
Untuk pedoman bagi yang ingin mendekatiMu
Ku bersyukur kerana diberi pertunjuk kepadaku
Janganlah berlengah lagi wahai SAHABATKU…...



Kekadang kita minta daripada Allah setangkai bunga segar
Ia beri kaktus berduri
Kita minta kupu-kupu
Diberi ulat berbulu
Kita sedih dan kecewa

Namun kemudian
Kaktus itu berbunga
Indah sekali!
Dan ulat itu pun menjadi kupu-kupu
Cantik sekali!

Itulah jalan Allah
Indah pada masanya

Allah tidak memberi apa yang kita harapkan
Tetapi Dia memberi apa yang kita perlukan

Kadang kita sedih
Kecewa, terluka
Tetapi jauh di atas segalanya
Dia telah mengatur yang terbaik dalam hidup kita

Sesungguhnya percayalah akan janji Allah kepada orang-orang yang beriman
Semoga kita di beri kekuatan untuk terus beriman kepadaNya
Kekalkan persaudaraan antara kita...

Sabtu, 26 September 2009





Tertanam naluri keibuan amat mendalam
Di jiwa insan yang mendambakan kebahagiaan
Oh... ibu

Di bahumu tergalas beban
Perjalananmu penuh rintangan
Kau titipkan kasih sayang
Sejujur pengorbanan
Tak ku nafikan

Di saat kita berjauhan
Rasa ingin ku berlari
Mendakapimu penuh girang
Bak si kecil kehilangan

Kau insan penyayang
Betapa ku merindu
Lembutnya belaian ibu
Membuatku terlena

Di wajah terlukis tenang
Debar di dada kau rahsiakan
Ku pastikan dikau aman
Dikurnia sejahtera
Tak ku lupakan

Di saat kita berjauhan
Rasa ingin ku berlari
Mendakapimu penuh girang
Bak si kecil kehilangan

Tiada aku tanpa ibu
Hanya (kau) satu didunia
Bertakhta dikau dijiwaku
Kau lah ibu yang tercinta

Kau insan pengasih
Betapa aku mengharap
Hadirnya restumu ibu
Membawaku ke syurga

Bersemi belaian kasih sayang nan berpanjangan
Darimu insan yang mendoakan kebahagiaan anak-anakmu
Oh... Ibu

Sabtu, 12 September 2009




  • shah azzim
  • 180102
  • anak bungsu
  • gle mercun
  • kate die nak jdy ustaz ?
  • budaklasak.com
  • boyfriend mira sampai bile bile :]